Tiga hal bagi sebagian besar kaum pria dalam hidupnya selalu membuat deg-degan. Setidaknya yang saya rasakan. Pertama adalah saat sebelum khitan. Berbagai perasaan berkecamuk. Bayangkan, ada bagian dari tubuh kita yang akan dipotong. Lokasinya di bagian yang sangat vital. Bagaimana kalau petugasnya gagal melaksanakan tugas? Bagaimana kalau tiba-tiba ada bencana saat sedang prosesi? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang tak kalah mengkhawatirkan. Ternyata setelah melewati prosesi khitan itu, kok tidak seperti yang terbayang selama ini. Semuanya baik- baik dan lancar-lancar saja.
Hal berikutnya adalah saat mengucapkan janji pernikahan dan prosesi pernikahan secara keseluruhan. Persiapan yang dilakukan jauh-jauh hari dengan segala daya, seandainya gagal atau ada yang menggagalkan. Wah, gak tahu harus berbuat apa. Selain itu, saat mengucapkan janji pernikahan tak kalah mengkhawatirkan. Melihat beberapa peristiwa calon pengantin pria harus mengulang beberapa kali sampai dianggap sah. Atau yang lebih mengerikan dari itu.
Berikutnya adalah kematian. Kita semua memang hanya mendengar dari doktrin agama tentang kematian. Bahwa setelah ruh meninggalkan jasad lalu dikubur maka di alam kubur akan ada interogasi dari sang malaikat, dan seterusnya. Jika amal kebaikan lebih banyak dari amal keburukan maka kita termasuk orang yang beruntung. Kita memang tidak tahu kapan kematian akan menjemput kita. Namun itu pasti terjadi. Maka yang dapat kita lakukan adalah memperbanyak amal kebaikan.